Definisi Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi
dari F&B cost performance sebagai
hasil dari pelaksanaan kegiatan penjualan makanan dan minuman yang berlangsung
selama 1 bulan.
Daily flash cost di keluarkan oleh Cost Control
sebagai alat control harian dari performa F&B cost, jadi daily cost
merupakan tolak ukur dari rekonsiliasi cost yang akan di keluarkan pada saat
tutup buku setiap bulannya.
Potensial cost adalah potensi (kekuatan, kemampuan,
kesanggupan) daya berkemampuan yang dapat di artikan kemampuan atau potensi
antara kualitas dengan harga apakah dengan harga yang tinggi food and beverage
bisa terjual apabila kualitas makanan rendah, hal tersebut lah yang perlu di
pertimbangkan agar potensial cost suatu produk dapat terjaga.
food cost & beverage cost suatu
biaya termasuk biaya variabel yang berarti berhubungan langsung dengan
peluang bisnis yang ada. Hal ini berarti setiap adakenaikan atau penurunan
penjualan akan berdampak terhadap meningkatnya ataumenurunnya biaya variabel.
Perhitungan
food cost biasa dinyatakan
dalam bentuk prosentase atau food cost % yang didapatkan dengan
formula dasar sebagai berikut : Food Cost / Food Sales = Food Cost %
1.
PT.X ; setiap tahun rata-rata membutuhkan 45.000
unit bahan baku ‘’z’’, dengan harga Rp. 6.000 per unit, biaya
penyediaan/pemesanan Rp. 56.250 dan biaya penyimpanan 18% per tahun.
Hitunglah :
1.
Jumlah persediaan ekonomis (q)
2.
Jumlah biaya persediaan per tahun (TC)
Jawab :
1.
Jumlah
persediaan ekonomis (q)
R = 45.000 Unit
S = Rp. 56.250
I =
18 % : 12 = 1,5 %
C =
Rp. 6.000
![]() |
q=
√(2(45.000)(56.250))/ (6000)(0,015)
![]() |
q= √5.062.500.000/90
q =
√56.250.000
=
7500 unit
2.
TC =
RC + (q/2)CI + (R/q)S
=
45.000(Rp. 6.000) + (7500/2)(90) +
(45000/7500)(Rp. 56.250)
=
Rp. 270.675.000
2.
Jawaban
:
- Pesanan 1 thn
D = 1600 X 52 = 83.200 Kg/tahun
- Pesanan per bulan
d = 83.200 : 365 = 228
- kebuthan min
Q = d.l = 228 4 = 912
- Rata-rata persediaan
Q/2= 912:2
- Biaya simpan
Q/2.I.C = 912/2 x 25% x 1200 = 1.386.000
- Banyaknya pesanan
D/Q = 8323.000/912 = 91.22 kali pesan
- Biaya pesan
D/Q . So = 91.22 x 500.000 = 45.610.000
- Biaya beli
D.C = 83.200 x 12.000 = 998.400.000
- Total biaya varibel
45.610.000 + 1.386.000 = 46.996.000
- Biaya total
999.400.00 + 46.996.000 = 1.045.396.000
3). banyak tahapan yang harus di
lakukan dalam perencanaan persediaan bahan makanan dan minuman pada sektor
restoran hal yang pertama perlu di perhatikan adalah store dimana semua bahan
mentah yang akan di olah menjadi menu yang di sajikan di simoan di tempat
tersebut. Apabila bahan yang di butuhkan habis maka menjadi tugas store untuk
meminta bahan apa saja yang di butuhkan oleh kitchen kepada purchasing kemudian
purchasing akan membuat list bahan yang di minta oleh store kemudian membuat
purchase order untuk mendatangkan bahan yang di pesan sebelum bahan mentah di
datangkan maka akan menjadi wewenang cost control apakah bahan tersebut layak
di beli dengan harga yang sesuai dengan kualitas bahan tersebut.apabila
mendapatkan persetujuan dari cost control maka barang akan di datangkan dan
menjadi tugas receiving dalam melihat apakah bahan tersebut masih dalam
kualitas yang baik. Bagian penerimaan barang (Receiving)
merupakan bagian yang menjalankan fungsi pengendalian biaya pada saat
barang dikirimkan oleh supplier
4). Pengendalian biaya adalah upaya
memelihara ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam operasional. Pengendalian terhadap Produk makanan, bertujuan
agar produk tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan manajemen
baik dari segi rasa, kualitas dan kuantitas.pengendalian biaya pada restoran
sendiri lebih akan sedikit menyempit kara. Cost controll/ pengendalian biaya
adalah suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Pengendalian pada
dasarnya dapat dibagi berdasarkan beberapa fungsi antara lain, fungsi
perencanaan, fungsi pengawasan dan fungsi koordinasi. Untuk sektor restoran
sendiri fungsi cost control adalah sebagai penyeimbang barang yang ada di store
dengan barang yang masuk di receiving serta barang-barang yang akan
direquestkan kevendor-vendor melalui department purchasing. Biasanya cost
control melakukan inventory gudang secara rutin agar barang digudang tetap
balance
5). Secara umum, metode penghitungan HPP (harga
pokok penjualan) dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
- Metode Physical, disebut juga metode Periodik adalah metode
menghitung HPP dengan cara menghitung stok/persediaan yang ada secara
berkala (dalam periode tertentu) kemudian mengurangkannya terhadap data
stok terakhir sehingga diperoleh selisih jumlah stok/persedian untuk
dihitung dan dijurnal sebagai HPP. Sehingga laporan rugi laba yang valid
hanya bisa diperoleh pada akhir periode yang ditentukan.
- Metode Perpetual, adalah metode menghitung HPP pada saat yang sama
dilakukan penjualan atau terjadi mutasi. Dengan metode perpetual, maka
laporan rugi laba akan selalu valid setiap saat. Namun metode ini sangat
menyulitkan jika menggunakan pembukuan manual. Biasanya metode ini
digunakan pada software akuntansi, termasuk pada Armadillo Accounting.
Lantas, untuk bisnis restoran, metode mana yang
cocok?
Dalam menentukan metode perhitungan HPP, kita harus
mengacu pada barang/persediaan yang kita jual. Dalam usaha rumah makan, menu
makanan/minuman umumnya terdiri dari gabungan banyak bahan baku dengan takaran
yang bermacam-macam pula. Meskipun HPP tiap menu sebenarnya bisa dihitung
dengan menggunakan proses assembling (perakitan) dan assembling bertingkat, namun
hal ini akan menyulitkan dalam operasional nantinya.
Urgensi laporan rugi laba untuk bisa valid setiap
saat juga bisa kita pertimbangkan. Jika kita hanya memerlukan laporan harian,
bukan per jam misalnya, maka kebutuhan untuk menggunakan metode perpetual
efektif bisa kita kesampingkan. Metode Physical harian agaknya menjadi pilihan
yang bijak bagi Anda pebisnis rumah makan.
sedangkan jurnal untuk HPP dan persediaan bernilai
nol (tidak ada mutasi).
Contoh kasus
Tabel ilustrasi (nasi goreng nanas) perhitungan harga pokok takaran baku per porsi ;
Tabel ilustrasi (nasi goreng nanas) perhitungan harga pokok takaran baku per porsi ;
No
Nama Bahan
Jmlah Harga/Unit HP (Rp)
1. Udang 6 Ekor 450 gr 3.000 6.000
2. Nasi putih 1500 gr 1.500 1.500
3. Nenas Utuh 1 pcs 2.000 2.000
4. Sambal 10 sdk 50 500
5. Saos Tomat 10 sdk 50 500
6. Garam 10 sdk 25 250
7. Merica 10 sdk 25 250
8. Gula Pasir 10 sdk 25 250
9. Bawang Putih 10 sdk 25 250
10. Bawang Bombay 10 grm 50 500
11. Daun Bawang 10 grm 50 500
12. Cabe Merah Diiris 20 grma 25 500
Jumlah Harga Pokok Rp 13.000
Harga pokok per porsi Rp 13.000
Harga jual per porsi Rp 27.000
Persentase harga pokok per porsi : 48,15 %
Jadi rumus / formula perhitungan cost sbb:
[ Harga Pokok / Harga Jual x 100 = ...... % ]
1. Udang 6 Ekor 450 gr 3.000 6.000
2. Nasi putih 1500 gr 1.500 1.500
3. Nenas Utuh 1 pcs 2.000 2.000
4. Sambal 10 sdk 50 500
5. Saos Tomat 10 sdk 50 500
6. Garam 10 sdk 25 250
7. Merica 10 sdk 25 250
8. Gula Pasir 10 sdk 25 250
9. Bawang Putih 10 sdk 25 250
10. Bawang Bombay 10 grm 50 500
11. Daun Bawang 10 grm 50 500
12. Cabe Merah Diiris 20 grma 25 500
Jumlah Harga Pokok Rp 13.000
Harga pokok per porsi Rp 13.000
Harga jual per porsi Rp 27.000
Persentase harga pokok per porsi : 48,15 %
Jadi rumus / formula perhitungan cost sbb:
[ Harga Pokok / Harga Jual x 100 = ...... % ]
6). Ada beberapa tipe restoran, yaitu:
1. Table D’ hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’ hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
2. Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang relatif murah, kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara prasmanan.
3. Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh.
4. Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah.
5. Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
6. Inn Tavern adalah restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
7. Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadang-kadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
8. Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoranrestoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal makanan spesial tersebut.
9. Familly Type Restaurant adalah satu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
1. Table D’ hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’ hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
2. Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang relatif murah, kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara prasmanan.
3. Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh.
4. Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah.
5. Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
6. Inn Tavern adalah restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
7. Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadang-kadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
8. Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoranrestoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal makanan spesial tersebut.
9. Familly Type Restaurant adalah satu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
untuk melihat activity selanjutnya klik disini